Tawangsari-Sudah
menjadi tradisi warga Desa Tawangsari mengungkapkan rasa syukur atas hasil
panen padi dengan mengadakan acara bersih desa atau dalam bahasa Jawa disebut merti desa. Ada yang berbeda dengan peringatan bersih desa di Desa Tawangsari
tahun 2014 ini. Jika pada tahun-tahun sebelumnya hanya ada pagelaran wayang
kulit, tahun ini acara bersih desa tersebut lebih dikembangkan. Serangkaian
acara bersih desa diselenggarakan selama bulan Agustus 2014, antara lain
Pertunjukan Jathilan, Pagelaran Seni Karawitan, Pagelaran Wayang Kulit, dan
Pagelaran Kethoprak.

Rangkaian
Gelar Seni Budaya dalam rangka bersih desa Desa Tawangsari ini dimulai sejak
tanggal 3 Agustus 2014 dengan menampilkan pertunjukan seni Jathilan Langen
Turangga. Grup Jathilan Langen Turangga sendiri merupakan kesenian dari Dusun
Bujidan Desa Tawangsari. Pertunjukan Jathilan dimulai sejak pukul 11.00 hingga
16.30 WIB di halaman Kantor Pemerintahan Desa Tawangsari, Jl.Kyai Ronggo 13
Tawangsari, dikatakan berhasil membuka serangkaian acara dengan meriah, baik
warga Desa Tawangsari maupun pengguna jalan depan Kantor Pemerintahan Desa
Tawangsari tampak antusias menyaksikan pertunjukan jathilan tersebut.

Pada
malam harinya, Senin pukul 20.00 halaman Kantor Pemerintahan Desa Tawangsari
kembali dipenuhi warga untuk menyaksikan pagelaran seni Karawitan. Grup seni
karawitan yang dipimpin oleh Bapak Teguh tersebut merupakan perkumpulan
bapak-bapak dan ibu-ibu dari beberapa dusun di Desa Tawangsari. Grup Seni
Karawitan tersebut memang sudah memiliki
jadwal rutin latihan karawitan setiap malam minggu di rumah Bapak Mujo dusun
Soropadan Tawangsari. Gendhing serta tembang yang dibawakan pun merupakan
gendhing jawa asli dengan bimbingan dari Bapak Edi Keman, guru bahasa Jerman
SMA N 1 Wates yang bertempat tinggal di dusun Tegal Perang Tawangsari. Meskipun
dipercaya untuk mengajarkan bahasa Jerman di SMA, namun beliau wasis dan
mumpuni di bidang seni dan budaya jawa, terutama wayang dan karawitan.
Pagelaran Seni Karawitan ini berakhir pada pukul 23.00 WIB

Masih
belum usai, Gelar Seni Budaya dan rangka bersih desa Desa Tawangsari ini
berlanjut di hari kedua, 4 Agustus 2014. Masih di halaman Kantor Pemerintahan
Desa Tawangsari, di hari kedua ini kembali ditampilkan pertunjukan seni
jathilan. Berbeda dengan hari pertama, jika pada hari pertama grup seni
jathilan dari dusun Bujidan, kali ini menampilkan grup seni jathilan dari dusun
Kopok Wetan. Grup yang diberi nama Kudho Manunggal ini beraksi mulai pukul 11.30.
Antusiasme masyarakat semakin bertambah seiring dengan semakin banyaknya
penonton yang memadati halaman Kantor Pemerintahan Desa Tawangsari. Aksi
pertunjukan Jathilan Kudho Manunggal berakhir pada pukul 17.30 .
Rangkaian
Gelar Seni Budaya berlanjut hingga hari ini, 5 Agustus 2014 dengan pagelaran
wayang kulit semalam suntuk. Pagelaran wayang kulit ini menyajikan lakon ……
yang dibawakan oleh Ki Dhalang Wisnu HS. Tidak berhenti sampai di sini, rangkaian Gelar
Seni Budaya dalam rangka bersih desa Desa Tawangsari tahun 2014 ini akan
diakhiri pada tanggal 30 Agustus 2014 dengan menampilkan pentas Kethoprak .
Grup Kethoprak juga merupakan grup kethoprak warga Tawangsari dibawah bimbingan
Bapak Teguh. Pementasan kethoprak akan diadakan di Kantor Pemerintahan Kepala
Desa Tawangsari.
Bapak
Sigit Susetya SE, selaku Kepala Desa Tawangsari mengungkapkan rasa bangga akan
antusiasme masyarakat Tawangsari terhadap perkembangan budaya Jawa. Memang sudah
menjadi rutinitas bersih desa setiap tahun selalu diwujudkan dengan acara yang
berbau budaya, misalnya wayang kulit. Hanya saja, diharapkan di setiap
tahun-tahun berikutnya aka nada peningkatan-peningkatan sehingga menambah
khasanah budaya di Desa Tawangsari ini dan juga menjembatani pewarisan budaya
dari generasi ke generasi. [tbm.pw]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar